Pages

Jumat, 28 September 2012

SABUN MANDI


Dasar-Dasar Pembuatan Sabun

Bahan dasarnya adalah NaOH/KOH dan  minyak atau lemak, bisa hewani ataupun nabati dan ada yang campuran.  Tentang minyak, terutama yang nabati, ada sabun yang hanya memakai satu macam minyak saja, ada juga yang memakai sampai belasan macam minyak.  Nah, jenis minyak yang dipakai serta racikan atau resepnya, perbandingan takaran masing-masing minyak sangat berpengaruh pada mutu sabun yang dihasilkan.
Saponifikasi
Agar menjadi sabun, minyak harus diolah melalui sebuah proses yang disebut saponifikasi, yakni bereaksinya asam lemak dengan basa atau alkali, dalam hal ini adalah NaOH (di pasaran disebut soda api) untuk sabun padat, atau KOH untuk membuat sabun cair.  Masing-masing jenis minyak mempunyai angka saponifikasi yang berbeda satu sama lain.  Angka saponifikasi menunjukkan seberapa banyak soda yang diperlukan agar minyak tersebut berubah menjadi sabun.  Berarti, makin banyak jenis minyak yang dipakai agak makin rumit hitungannya.
Super-fatting
Bila soda api atau NaOH yang dipakai terlalu banyak, sabun akan menjadi “keras” dalam arti bisa berbahaya bagi kulit karena bersifat terlalu basa/alkali sehingga kulit menjadi hitam (korosi kulit).  Minimal kulit akan kering dan bisa terasa gatal-gatal.  Bila jumlah soda apiyang dipakai kurang, akan ada minyak yang tidak tersaponifikasi, artinya sabunnya mengandung minyak sehingga busa yang dihasilkan tidak ada.  Sampai batas tertentu ini bagus dan banyak pembuat sabun yang dengan sengaja membuatnya demikian karena minyak membuat kulit menjadi lembab.  Istilah persabunannya adalah “super-fatting” dan biasanya “super-fatting” antara 5% sampai 8% malah dianjurkan.
Peranan jenis minyak dalam mempengaruhi mutu sabun
Minyak atau lemak mengandung berbagai macam asam lemak yang satu sama lain berbeda.  Ada sederet nama asam lemak yang terkandung dalam minyak/ lemak bahan sabun: asam oleat, palmitat, ricinoleat, laurat, linoleat, linolenat, stearat dan myristat adalah yang paling penting.   Satu minyak bisa mengandung satu atau beberapa asam lemak misalkan minyak kelapa (VCO). Masing-masing asam lemak ini pun punya khasiat sendiri terhadap sabun, yaitu dari segi keras/lembeknya sabun, daya bersihnya (kemampuannya mengikat lemak di kulit),  daya pelembabnya, dan kemampuan menghasilkan busa.  Ada dua macam busa yang bisa dihasilkan: busa berbuih/gelembung yang cepat hilang dan/atau busa krim yang lebih stabil, tahan lebih lama. Lihat tabel sifat asam lemak di bawah.

Kepadatan/
kekerasan
Daya bersih
Daya pelembut/ penghalus
Busa buih
Busa krim
Laurat
Ya
Ya
Ya


Myristat
Ya
Ya
Ya


Palmitat
Ya


Ya

Stearat
Ya


Ya

Ricinoleat


Ya
Ya
Ya
Oleat




Ya
Linoleat




Ya
Linolenat




Ya
Nah, sekarang kita kaji berbagai asam lemak itu; terkandung dalam minyak apa saja mereka, terutama yang dipakai membuat sabun SoapyNature.  Semuanya ada 7 macam minyak/lemak yang berbeda yang dipakai dalam pembuatan SoapyNature: minyak kelapa, minyak sawit, minyak zaitun dan mentega putih  (vegetable shortening) sebagai bahan utama, ditambah minyak castor (minyak jarak), minyak habatussauda (hanya untuk SoapyNature habatussauda) dan asam stearat.

  • Minyak kelapa: menghasilkan sabun yang keras dengan busa gelembung banyak…. daya bersihnya sangat tinggi sehingga cenderung membuat kulit terasa kering;
  • Minyak Sawit: sabunnya juga keras dan busanya sedikit.
  • Minyak Zaitun: sabun yang dihasilkan cenderung empuk tetapi kemampuannya melembabkan kulit sangat tinggi.
  • Minyak kastor: sangat melembabkan kulit dan busanya sangat banyak, tetapi sabun cenderung menjadi sangat lunak.
Dari keterangan diatas maka diperlukan perhitungan yang cukup sulit menyangkut perbandingan ukuran atau jumlah berbagai macam minyak yang akan dipakai. Para ahli sabun telah merumuskan rentang angka bagi masing-masing sifat utama (kepadatan, daya bersih – utamanya untuk lemak, daya pelembab, banyaknya busa bui, dan banyaknya busa krim) yang harus dimiliki sabun yang baik dan SoapyNature diupayakan untuk mendekati standar yang ditetapkan tersebut, sebagaimana terlihat dalam tabel perbandingan di bawah ini. Racikan sabun akan menghasilkan sabun yang memenuhi lima sarat tersebut di atas, bila hitungan angkanya masih berada di dalam rentang yang dianjurkan.  Untuk masing-masing racikan sabun, angka tersebut dapat dihitung dengan sebuah program komputer, dan hitungan yang dilakukan terhadap beberapa jenis SoapyNature menghasilkan angka rata-rata sebagai berikut:

Sifat Yang diukur
Standar
SoapyNature
Keterangan
Kepadatan/kekerasan
36 – 50
43 – 50
Lebih banyak minyak kelapa, lebih keras.
Daya bersih
12 – 22
19 – 22
Tergantung pada kandungan minyak kelapa
Daya pelembut & pelembab
45 – 80
47 – 54
Tergantung pada kandungan olive oil. SoapyNature Zaituna50 paling tinggi.
Busa buih
14 – 33
23 – 25
Lebih banyak kalau banyak minyak kelapa
Busa krim
16 – 35
24 -34
Banyak dipengaruhi oleh minyak sawit
Semua jenis SoapyNature memang diracik sedemikian rupa agar hasil sabunnya berada dalam rentang yang dianjurkan, mendekati angka yang maksimal yang masih mungkin dicapai. Tetapi semua itu memerlukan perhitungan dengan bahan lain.

0 komentar:

Posting Komentar