Pages

Selasa, 23 Oktober 2012

SUSU DITAMBAH KALSIUM



PERLUKAH SUSU
DITAMBAH KALSIUM
Alasan itu dikemukakan oleh beberapa ahli bahwa susu hewani tak harus difortifikasi kalsium. Suatu studi yang disajikan dalam Journal Of Agricul Tural And Food Chemistry  menekankan bahwa yang terpenting bukan kandungan kalsiumnya, tetapi juga bioavailabilitinya atau seberapa banyak pencernaan kita mampu menyerap kalsium tersebut.
Dalam segelas susu (240ml) terkandung sekitar 300 miligram kalsium alami. Jika kebutuhan kita akan kalsium sekitar 1.000 mg per hari, konsumsi 3 gelas susu sudah cukup untuk emmenuhinya. Kita bisa memperoleh kalsium dari makanan lain juga, seperti sayuran hijau.
            Menambahkan kandungan kalsium dalam susu, menurut para peneliti dari University of Valensia, Spanyol, tak berarti kalsium yang kita serap tubuh kita juga lebih banyak. Selain itu, fortifikasi kalsium bisa menghambat penyerapan mineral lain, misalkan zat besi.
LEBIH MUDAH DISERAP
The National Institute Of Child Health And Human Development (NICHD) menyetakan bahwa tingkat penyerapan kalsium oleh perncernaan tergantung pada seberapa kadar kalsium dalam makanan dan jenis makanan yang kita konsumsi. Kalsium susu memang lebih mudah diserap tubuh daripada kalsium dari sumber lain.
            Kandungan asam oksalat pada sumber kalsium lain, seperti bayam, kentang, dan kacang polong, atau asam fitrat pada kang-kacangan dan biji-bijian, bisa menghambat penyerapan kalsium.
            Ketersediaan vitamin D dan vitamin K juga teramat penting karena mendukung penyerapan serta pengaturan kalsium dalam pembentukan tulang. Sebaliknya, jika tubuh kelebihan vitamin A akan mengganggu kerja vitamin D, sehingga mempengaruhi keseimbangan kadar kalsium dalam tubuh.
            Dalam buku Present Knowledge In Nutrition, Connie Weaver, Ph.D, ahli makanan dan nutrisi di Pudhue University, AS, berpendapat bahwa penyerapan kalsium susu atau produk olahannya sekitar 23 persen sementara dari sayuran 5 persen (bayam) dan 60% (brokoli).
            Meski demikian, sumbangan kalsium nabati saja belum bisa mengatasi kondisi orang yang kekurangan kalsium. Perlu mengkonsumsi setidaknya 2,25 mangkok brokoli untuk menyamai perolehan kalsium dari segelas susu.
HARUS BERSAMA VITAMIN D
Di AS, konsumsi susu debetulnya bisa menyediakan 70 persen kebutuhan kalsium. Namun secara keseluruhan, namun pola hidum masyarakatnya menyebabkan mereka belum bisa memenuhi kebutuhan kalsium sesuai rekomendasi.
            Jadi, intinya bukan semata-mata pada seberapa banyak kalsium di dalam susu. Didalam studi-studi Harvart, seperti yang dikutip di situs Harvart school of public health, menunjukan bahwa tak selalu berhubungan dengan resiko rendah terkena osteoporosis.
            Dalam studi terhadap perawat dan professional kesehatan itu diketahui bahwa mereka yang meminum segelas susu atau kurang perminggu, tidak mengalami resiko tinggi mengalami patah tulang panggu atau lengan dibandingkan dengan orang yang meminum susu sebanyak dua gelas atau lebih per minggu.

0 komentar:

Posting Komentar