PERLUKAH SUSU
Alasan
itu dikemukakan oleh beberapa ahli bahwa susu hewani tak harus difortifikasi
kalsium. Suatu studi yang disajikan dalam Journal
Of Agricul Tural And Food Chemistry menekankan bahwa yang terpenting bukan
kandungan kalsiumnya, tetapi juga bioavailabilitinya atau seberapa banyak
pencernaan kita mampu menyerap kalsium tersebut.
Dalam
segelas susu (240ml) terkandung sekitar 300 miligram kalsium alami. Jika kebutuhan
kita akan kalsium sekitar 1.000 mg per hari, konsumsi 3 gelas susu sudah cukup
untuk emmenuhinya. Kita bisa memperoleh kalsium dari makanan lain juga, seperti
sayuran hijau.
Menambahkan kandungan kalsium dalam susu, menurut para
peneliti dari University of Valensia, Spanyol, tak berarti kalsium yang kita
serap tubuh kita juga lebih banyak. Selain itu, fortifikasi kalsium bisa
menghambat penyerapan mineral lain, misalkan zat besi.
LEBIH
MUDAH DISERAP
The
National Institute Of Child Health And Human Development (NICHD) menyetakan
bahwa tingkat penyerapan kalsium oleh perncernaan tergantung pada seberapa
kadar kalsium dalam makanan dan jenis makanan yang kita konsumsi. Kalsium susu
memang lebih mudah diserap tubuh daripada kalsium dari sumber lain.
Kandungan asam oksalat pada sumber kalsium lain, seperti
bayam, kentang, dan kacang polong, atau asam fitrat pada kang-kacangan dan
biji-bijian, bisa menghambat penyerapan kalsium.
Ketersediaan vitamin D dan vitamin K juga teramat penting
karena mendukung penyerapan serta pengaturan kalsium dalam pembentukan tulang. Sebaliknya,
jika tubuh kelebihan vitamin A akan mengganggu kerja vitamin D, sehingga
mempengaruhi keseimbangan kadar kalsium dalam tubuh.
Dalam buku Present
Knowledge In Nutrition, Connie Weaver, Ph.D, ahli makanan dan nutrisi di Pudhue
University, AS, berpendapat bahwa penyerapan kalsium susu atau produk olahannya
sekitar 23 persen sementara dari sayuran 5 persen (bayam) dan 60% (brokoli).
Meski demikian, sumbangan kalsium nabati saja belum bisa
mengatasi kondisi orang yang kekurangan kalsium. Perlu mengkonsumsi setidaknya
2,25 mangkok brokoli untuk menyamai perolehan kalsium dari segelas susu.
HARUS BERSAMA VITAMIN D
Di AS, konsumsi susu
debetulnya bisa menyediakan 70 persen kebutuhan kalsium. Namun secara keseluruhan,
namun pola hidum masyarakatnya menyebabkan mereka belum bisa memenuhi kebutuhan
kalsium sesuai rekomendasi.
Jadi, intinya bukan semata-mata pada seberapa banyak
kalsium di dalam susu. Didalam studi-studi Harvart, seperti yang dikutip di
situs Harvart school of public health,
menunjukan bahwa tak selalu berhubungan dengan resiko rendah terkena
osteoporosis.
Dalam studi terhadap perawat dan professional kesehatan
itu diketahui bahwa mereka yang meminum segelas susu atau kurang perminggu,
tidak mengalami resiko tinggi mengalami patah tulang panggu atau lengan
dibandingkan dengan orang yang meminum susu sebanyak dua gelas atau lebih per
minggu.
0 komentar:
Posting Komentar