Pages

Jumat, 12 Oktober 2012

SUSU



SUSU
Kawan atau lawan

Dipercaya sebagai minuman super, sekaligus dihujat sana-sini sebagai biang keladi munculnya penyakit.agar sesu tetap menyehatkan alangkah baiknya kita mengenal susu lebih dekat.

Secara turun temurun susu dipercaya masyarakat bahwa susu memilki banyak manfaatnya seolah-olah susu tidak memiliki kekurangan. Susu adalah minuman yang identik dengan kesehatan. Seolah-olah, kalau mau sehat, punya tulang kuat, kulit puih, agar tidak terkenah osteoporosis, tidak mudah sakit, ya…..minum susu.
Minum susu bagi kalangan indonesia terkadang juga di identikan oleh status sosial  masyarakat yang hal ini tidak lepas dari kebiasaan orang belanda jaman dahulu yang sering mengkonsumsi susu. Bagi beberapa kalangan, status minum susu di indentikan oleh status menengah ketas, minum teh untuk status sosial menengah sementara untuk setatus sosial menengah kebawah minum air putih…..kalau gelandangan dkk minumnya ??????????
Namun belakangan, susu sering dimasukkan sebagai topik utama yang panas bukan sebagai minuman yang menyehatkan tetapi susu sebagai minuman yang benyak menimbulkan penyakit seperti yang dilaporkan oleh beberapa jurnal ilmiah yang salah satunya berjudul “dosa” susu terus bertambah.  Dari jurnal inilah masyarakat mulai resah dengan susu yang sering dikonsumsi, alih-alih menguatkan tulang dan menjaga stamina malah susu dituding sebagai biang keladi berbagai gangguan kesehatan. Mulai dari memicu alergi, anemia zat besi, osteoporois, radang lambung, diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah bahkan juga dapat meningkatkan resiko terhadap beberapa jenis kangker.

Perbedaan sudut pandang
            Menurut beberapa orang, kontoversi susu semakin memanas karena masing-masing pihak melihat susu dari sudut pandang yang berbeda. Pihak yang menyakini bahwa susu tidak dapat terbantahkan lagi manfaatnya yang hal ini dikaitka dengan kandungan nutrisi dari susu itu sendiri. Andrianto (bukan nama sebenarnya), dokter anak di daerah jakarta “ zat gizi yang terkandung dalam susu itu sangat lengkap. Itu sebabnya, susu disarankan untuk memperlengkap asupan nutrisi. Dibandingkan denagn bahan makanan lain, susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi sehingga baik untuk tulang ditambah lagi prosedur pengolahan tidak dapat sembarangan  sehingga susu yang ebredar dipasaran tidak perlu dikhawatirkan.
            Sementara yang kontra, lebih menekankan pada bagaimana susu itu dicerna oleh sisitem pencernaan, seperti yang ditulis oleh Prof Dr Hiromi Shinya, ahli pencernaan dari Surgery Albert Einstein College Of Medicine, New York, Amerika Seikat. Dalam bukunya yang berjudul The Miracle of Enzyme, ia mengatakan bahwa susu adalah makanan terburuk bagi manusia.


Salah kaprah
             Susu di indonesia mulai populer setelah Prof.Poewo Soedarmo menggunakan slogan empat sehat lima sempurna sehingga beliau dijuluki bapak gizi indonesia. Disaat yang sama, kalangan industri memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai isu yang berpotensi mengkasilkan nilai ekonomis. Iklan diciptakan seolah-olah susu itu “hebat” dalam mencegah osteoporosis, optimalisasi pertumbuhan dan identik dengan gizi baik.

Bermanfaat, tapi……………

Menurut Dr David Fadjar Putra,SpGK, MS mengatakan bahwa “jika dikaitkan dengan kandungan nutrisi maka susu tidak dapat diperdebatkan lagi, namun perlu diingat bahwa susu bukan merupakan bahan makanan yang sama dengan makanan yang mengandung protein lainnya seperti sayuran.
Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi menmbahkan bahwa, alangkah abiknya efek susu bagi kesehatan ditinjau dari kandungan nutrisi semata-mata melain darimana sapi itu diternakan,, apa makanannya, bagaimana susu itu diproses dan yang terpenting bagaimana tubuh kita merespon terhadap susu itu sendiri.


Sumber : Nirmala, THN 12-November 20011

0 komentar:

Posting Komentar