SUSU
Kawan atau lawan
Dipercaya sebagai minuman super, sekaligus
dihujat sana-sini sebagai biang keladi munculnya penyakit.agar sesu tetap
menyehatkan alangkah baiknya kita mengenal susu lebih dekat.
Secara turun temurun susu dipercaya masyarakat bahwa susu
memilki banyak manfaatnya seolah-olah susu tidak memiliki kekurangan. Susu
adalah minuman yang identik dengan kesehatan. Seolah-olah, kalau mau sehat,
punya tulang kuat, kulit puih, agar tidak terkenah osteoporosis, tidak mudah
sakit, ya…..minum susu.
Minum susu bagi kalangan indonesia terkadang juga di
identikan oleh status sosial masyarakat
yang hal ini tidak lepas dari kebiasaan orang belanda jaman dahulu yang sering
mengkonsumsi susu. Bagi beberapa kalangan, status minum susu di indentikan oleh
status menengah ketas, minum teh untuk status sosial menengah sementara untuk
setatus sosial menengah kebawah minum air putih…..kalau gelandangan dkk
minumnya ??????????
Namun belakangan, susu sering dimasukkan sebagai topik
utama yang panas bukan sebagai minuman yang menyehatkan tetapi susu sebagai
minuman yang benyak menimbulkan penyakit seperti yang dilaporkan oleh beberapa
jurnal ilmiah yang salah satunya berjudul “dosa” susu terus bertambah. Dari jurnal inilah masyarakat mulai resah
dengan susu yang sering dikonsumsi, alih-alih menguatkan tulang dan menjaga
stamina malah susu dituding sebagai biang keladi berbagai gangguan kesehatan.
Mulai dari memicu alergi, anemia zat besi, osteoporois, radang lambung,
diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah bahkan juga dapat meningkatkan
resiko terhadap beberapa jenis kangker.
Perbedaan sudut pandang
Menurut beberapa orang, kontoversi
susu semakin memanas karena masing-masing pihak melihat susu dari sudut pandang
yang berbeda. Pihak yang menyakini bahwa susu tidak dapat terbantahkan lagi
manfaatnya yang hal ini dikaitka dengan kandungan nutrisi dari susu itu
sendiri. Andrianto (bukan nama sebenarnya), dokter anak di daerah jakarta “ zat gizi yang
terkandung dalam susu itu sangat lengkap. Itu sebabnya, susu disarankan untuk
memperlengkap asupan nutrisi. Dibandingkan denagn bahan makanan lain, susu
memiliki kandungan kalsium yang tinggi sehingga baik untuk tulang ditambah lagi
prosedur pengolahan tidak dapat sembarangan
sehingga susu yang ebredar dipasaran tidak perlu dikhawatirkan.
Sementara yang kontra, lebih
menekankan pada bagaimana susu itu dicerna oleh sisitem pencernaan, seperti
yang ditulis oleh Prof Dr Hiromi Shinya, ahli pencernaan dari Surgery Albert
Einstein College Of Medicine, New York, Amerika Seikat. Dalam bukunya yang
berjudul The Miracle of Enzyme, ia
mengatakan bahwa susu adalah makanan terburuk bagi manusia.
Salah kaprah
Susu di indonesia
mulai populer setelah Prof.Poewo Soedarmo menggunakan slogan empat sehat lima sempurna sehingga beliau dijuluki bapak gizi indonesia.
Disaat yang sama, kalangan industri memanfaatkan kesempatan tersebut sebagai
isu yang berpotensi mengkasilkan nilai ekonomis. Iklan diciptakan seolah-olah
susu itu “hebat” dalam mencegah osteoporosis, optimalisasi pertumbuhan dan
identik dengan gizi baik.
Bermanfaat, tapi……………
Menurut Dr David Fadjar Putra,SpGK, MS
mengatakan bahwa “jika dikaitkan dengan kandungan nutrisi maka susu tidak dapat
diperdebatkan lagi, namun perlu diingat bahwa susu bukan merupakan bahan
makanan yang sama dengan makanan yang mengandung protein lainnya seperti
sayuran.
Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi menmbahkan bahwa,
alangkah abiknya efek susu bagi kesehatan ditinjau dari kandungan nutrisi
semata-mata melain darimana sapi itu diternakan,, apa makanannya, bagaimana
susu itu diproses dan yang terpenting bagaimana tubuh kita merespon terhadap
susu itu sendiri.
Sumber
: Nirmala, THN 12-November 20011
0 komentar:
Posting Komentar