Asam
lemak omega-3 mendominasi asam lemak yang ada dalam minyak ikan. Tubuh kita
tidak dapat minsintetis asam lemak ini, sehingga harus dipasok lewat makanan.
Kekurangan asam lemak ini terjadi meluas ketika kita sering memakan makanana
olahan dan pola makan yang tidak sehat.
Semua orang
tahu asam lemak omega-3 bagus untuk kesehatan jantung. Minyak ikan ini sudah
dikenal luas beranfaat menurunkan kolesterol, memperbaiki sirkulasi darah dan
menurunkan resiko sakit jantung. Namun tak ada banyak yang tahu bahwa minyak
ikan juga bagus untuk menjaga kecantikan kulit.
Jurnal American Academy of Dermatology tahun 1989 melaporkan,
metabolisme asam lemak tak normal ternyata berperan penting dalam aksus eksema
atopik, dermatitis atopik dan psoriasis. Sejak itu penelitian ilmiah menelisis
peran asam lemak yang terdapat dalam minyak ikan untuk megobati kelainan kulit
itu.
Dermatitis
atopik, kelainan kulit kronis yang elakangan kerap sekali terjadi, memiliki
gejala kemerahan dan gatal-gatal parah. Journal
of Dermatologic Treatment
melaporkan sebuah uji kelinis pada pasien dermatitis atopik yang diberi asam
lemak esensial dosis tinggi dalam bentuk bubuk dan kapsul. Diakhir minggu ke
16, 14 dari pasien 17 pasien mengalami perbaikan lebih 50 persen
PIL TABIR SURYA
Keparahan
ekstrim juga bisa dikurangi dengan suplementasi asam lemak omega-3, demikian
yang ditulis dalam jurnal Allergy.
Meskipun begitu, penulis jurnal tersebut mengatakan belum ada bukti jelas yang
mendukung penggunaan omega-3 sebagai pencegah primer alergi.
Sebagai tindakan pencegahan, omega-3 juga bisa
dimanfaatkan untuk kulit yang sering terpapar sinar matahari. Kulit yang sering
terpapar sinar matahari cepat lebih tua sehingga lebih cepat timbul kerut-kerut
dan tampak kendur.
Penemuan
yang diterbitkan dalam jurnal Molecular
Biotecnology mengungkapkan bahwa mikronutrisi yang terdapat dalam minyak
ikan ternyata memberikan perlindungan kulit dari dampak negatif sinar mataahari.
Dengan demikian, mikronutrisi dalam minyak ikan ini berfungsi sebagai tabir
surya di tubuh kita.
Dalam
hal hal menahan dampak buruk sinar matahari, EPA atau Eicosapenta enoic Acid (asam lemak yang ada di omega-3) dikatakan
oleh sejumlah peneliti lebih baik dari pada DHA. Journal of Lipid pernah membuktikan bahwa EPA secara bermakana
mampu menghambat sel-sel khusus yang bertanggung jawab pada penuaan yang
terkait dengan sinar matahari, semntara DHA tidak.
0 komentar:
Posting Komentar